Mediandaterkini – Sahabat medianda
terkini mungkin bagi sebagian orang masih ada yang belum memahami penyakit yang
satu ini yakni penyakit difteri. Penyakit Difteri ini sedang mewabah di
Indonesia, Baik anak kecil maupun orang dewasa, kenali gejala, penyebab dan
pengobatannya. Penyakit ini juga dapat menular secara cepat.
Sahabat medianda terkini
berikut adalah 15 Gejala Difteri pada Orang Dewasa dan Anak
Difteri termasuk penyakit akut
yang menyerang saluran pernapasan. Difteri menyerang tubuh manusia pada bagian
hidung dan tenggorokan serta dapat mengancam kesehatan kulit.
Jenis penyakit ini merupakan
penyakit yang dapat menular yang dapat mengancam keselamatan jiwa jika tidak
ditangani dengan serius karena termasuk infeksi serius. Difteri merupakan jenis
penyakit menular yang membahayakan.
Penularan difteri bisa terjadi
karena percikan ludah orang yang mengidap penyakit tersebut mengenai orang lain
yang belum terjangkit difteri.
Sahabat medianda terkini mengutip
dari halosehat, melalui makanan atau benda yang terkontaminasi penyakit difteri
juga bisa tertular. Penyakit difteri juga dapat menyerang kulit dan bisa sampai
menyebabkan kerusakan saraf dan jantung.
Difteri
pada Anak-anak
Difteri lebih sering menyerang
anak-anak lebih khususnya balita serta pada orang dewasa di atas 60 tahun.
Penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi pada balita. Pada negara yang
menerapkan imunisasi, penyakit difteri tidak begitu banyak menyerang warga
negaranya. Imunisasi yang diberikan
berupa imunisasi DTP (Difteri Pertusis Tetanus) dan TD (Toxoid Difteri).
Sahabat medianda terkini imunisasi
DTP dilakukan pada saat anak berusia 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan
Imunisasi TD diberikan pada saat anak berumur 10 tahun dan 18 tahun.
Anak yang menderita sakit batuk
parah yang diduga batuk rejan dan menderita penyakit kejang demam kompleks. Dilarang
diberikan imunisasi DTP tapi diberikan imunisasi DT saja.
Tingkatan
Penyakit Difteri
Penyakit difteri sempat menjadi
sangat ganas yaitu pada tahun yang lalu, pernah menjadi penyebab utama kematian
anak-anak. Tetapi untuk sekarang sudah tidak lagi karena sudah dapat ditemukan
solusinya. Penyakit difteri mempunyai lefel keparahan. Ada 3 level tingkat
keparahan penyakit difteri yaitu:
a.
Infeksi ringan
Infeksi ringan terjadi jika
penyerangan hanya pada daerah hidung yaitu, pada bagian mukosa dengan gejala
nyeri ketika digunakana untuk menelan.
b.
Infeksi sedang
Infeksi sedang ditandai dengan
gejala pembengkakan pada laring. Infeksi sedang menyerang diaerah yang sudah
lebih dalam dari infeksi ringan yaitu di daerah bagian faring (dinding belakang
rongga mulut).
c.
Infeksi berat
Infeksi berat merupakan infeksi
yang sudah mempunyai beberapa gejala yang parah seperti nafas tersumbat dan
terjadi gejala komplikasi seperti radang otot jantung, kelemahan anggota gerak
dan radang ginjal.
Sahabat medianda terkini difteri
merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Pernapasan yang diserang
yaitu pernapasan bagian atas. Setalah kuman terinfeksi kedalam tubuh, akan
menimbulkan gejala-gejala biasanya setalah 2-4 hari baru akan timbul gejala
seperti:
1.
Peradangan pada selaput hidung dan tenggorokan
Infeksi dan peradangan ini akan
menimbulkan beberapa dampak lain seperti serak demam, hidung berair dan gejala
lainnya. Gejala infeksi memang sulit dilihat dengan kasat mata, perlu
pemeriksaan dokter untuk mengetahuinya.
2.
Demam tinggi
Salah satu gejala yang mudah
dirasakan yaitu demam yang tinggi pada tubuh orang yang terjangkit penyakit
difteri.
3.
Hidung berair
Hidung berair terjadi akibat
infeksi pada saluran pernapasan di bagian hidung. Hidung berair disini bukan
berati flu tetapi lebih nampak seperti air yang menjijikan.
4.
Nyeri telan
Gejala nyeri telan terjadi karena
difteri telah menyerang bagian faring. Bagian faring telah terluka sehingga
sakit jika digunakan untuk menelan.
5.
Sulit bernapas
Napas sulit karena jalan
pernapasan tertutup oleh selaput keabuan yang meliputi dinding belakang
tenggorokan. Gejala ini yang sering menyebabkan terenggutnya nyawa penderita
karena sudah terlalu sulit untuk bernapas.
6.
Pusing
Sahabat medinda terkini gejala
ringan yang sering dirasakan pada orang yang terjangkit difteri yaitu kepala
sering pusing. Tentunya pusing yang dirasakan disertai dengan gejala lain yang
lebih menyiksa.
7.
Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan di dinding belakang tenggorokan.
Penderita akan mengalami
kesulitan dalam bernapas karena selaput berwarna putih keabu-abuan ini
menghalangi jalan napas.
8.
Bengkak pada leher
Jika sudah terjadi bengkak pada
leher berati kondisi penyakitnya sudah lumayan serius ditangani. Seandainya
tidak segera ditangani akan semakin parah dan kronis.
9.
Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan yang
dirasakan dikarenakan difteri telah menyerang bagian faring. Hal ini berati
sudah tergolong difteri yang tingkat keparahannya sedang.
10.
Detak jantung meningkat
Detak jantung orang yang
terserang penyakit difteri akan berubah menjadi lebih cepat. Meningkatnya detak
jantung ini akan disertai dengan beberapa gejala lain sehingga akan lebih bisa
mengidentifikasi penyakit difteri yang diderita.
11.
Kelenjar getah bening membesar
Kelenjar getah bening yang
membesar ini, kelenjar getah bening yang terletak di leher. Pembengkakan
kelenjar getah bening ini akan mengakibatkan infeksi sehingga akan sangat
memicu timbulnya difteri pada faring dan akan merembet kesaluran pernapasan
lainnya.
12.
Gagal jantung
Gejala lain yang dirasakan dan
sulit diprediksi oleh orang awam adalah gagal jantung. Gagal jantung akan
mengakibatkan kondisi otot jantung menjadi lemah bahkan sangat lemah. Hal ini
menjadikan otot jantung tidak bisa dengan kuat memompa darah ke seluruh tubuh.
(baca juga : jenis penyakit jantung)
13.
Membran kelabu yang menutup tonsil
Membran kelabu yang menutup
tonsil ini mengakibatkan seseorang menjadi kesulitan dalam bernapas. Napas yang
sulit tentu sangat mengganggu aktifitas kita. (baca juga : penyebab amandel)
14.
Kelumpuhan otot
Sahabat medianda terkini otot
tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga akan mempengaruhi kerja organ
tubuh lain. Kelumpuhan otot merupakan sesuatu yang harus dianggap serius dan
perlu segera ditangani jika sudah mengalami gejala ini.
15.
Obstruksi tenggorokan
Gejala ini ditandai adanya
sumbatan pada saluran napas bagian atas. Jika hal ini sudah terjadi segeralah
periksa ke dokter untuk menghindari penyakit semakin akut dan kronis.
Difteri merupakan penyakit yang
bisa sampai mengakibatkan kematian. Sampai saat ini sekitar 10% anak yang
terjangkit penyakit difteri dan akhirnya meninggal. Tetapi setelah adanya
program imunisasi difteri sudah bisa ditekan akibat yang sampai merenggut
nyawa.
Penanganan
Penyakit Difteri
Sahabat medianda terkini penyakit
difteri ini memang sekarang sudah tidak lagi menjadi sangat berbahaya karena
pemerintah telah menjalankan program imunisasi untuk mencegah timbulnya
penyakit difteri.
Tetapi walaupun sudah tidak
lagi menjadi kasus yang sangat berbahaya bukan berati kita tenang-tenang saja. Tetap
waspadalah dengan penyakit ini. Penyakit ini memang lebih mendominasi menyerang
pada orang yang tinggal dipemukiman yang kumuh.
Penyebab penyakit difteri ini
merupakan bakteri. Orang yang telah menderita penyakit difteri harus segera
disembuhkan karena dapat menular dan sangat mudah menular.
Sahabat medianda terkini berikut
cara mengatasi penyakit difteri :
1.
Pemberian antibiotik
Antibiotik ini diberikan dengan
tujuan membunuh bakteri yang menyebabkan difteri parah serta membantu
menyembuhkan infeksi yang terjadi disaluran pernapasan. Pemberian obat jenis
antibiotik ini disesuaikan dengan tingkat keparahan yang diderita.
Semakin tinggi tingkat
keparahannya maka semakin tinggi pula dosis antitoksin yang diberikan. Setelah
penderita minum antitoksin selama 2 hari penderita aman artinya tidak lagi
menularkan bakteri penyebab difteri.
Setalah proses ini dilanjutkan
dengan tetap memberikan antibiotik selama 2 minggu untuk menyembuhkan secara
total, tetapi jika belum juga sembuh total akan diteruskan dengan pemberian
antitoksin selama 10 hari lagi.
2.
Pemberian antitoksin
Antitoksin diberikan dengan
tujuan agar racun toksin atau difteri tidak mnyebar dalam tubuh penderita.
Antitoksin diberikan pada
penderita oleh dokter dengan hati-hati yaitu di cek terlebih dahulu apakah
pasien alergi atau tidak terhadap obat antitoksin ini. Jika ternyata mengalami
alergi maka dokter akan memberikan antitoksin dengan dosis yang sangat rendah
terlebih dahulu.
Kemudian setelah melihat reaksi
perkembangan pasien, dokter akan memberikan antitoksin yang dosisnya lebih
tinggi dengan tetap melihat perkembangan kondisi pasien.
3.
Pengangkatan membran
Penderita yang mengalami
kesulitan dalam bernapas karena hambatan membran abu-abu yang ada di dalam
tenggorokan maka cara penyembuhannya dengan pengangkatan membran.
Sahabat medianda terkini gejala
difteri yang menyerang sel kulit bisul. Penyakit difteri yang menyerang sel
kulit biasanya timbul berbagai jenis bisul. Untuk mengatasi hal ini maka
bersihkanlah bisul dengan sabun secara rutin. Pengobatan lainnya dengan meminum
obat yang dapat membersihkan darah agar bisul tidak muncul lagi.
Penanganan
lain
Keluarga atau orang yang berada
di sekitar orang yang terjangkit difteri juga harus hati-hati dan waspada
karena penyakit ini sangat mudah menular.
Jangan gunakan alat makan atau
minum bersamaan dengan orang yang menderita difteri. Orang yang belum terjangkit
difteri juga perlu diberikan antibiotik untuk mencegah dampak penularan.
Demikian gejala dan cara
mengatasi penyakit difteri. Agar kita tidak terjangkit dari penyakit tersebut
ada lebih baiknya kita mencegahnya daripada mengobati.
Sahabat medianda terkini banyak
cara untuk mencegah penyakit difteri seperti berikan sistem kekebalan tubuh
pada anak-anak dengan :
a.
Imunisasi
hindari berkontak secara
langsung dengan orang yang terjangkit difteri jaga kebersihan diri dan
lingkungan sekitar jaga stamina dan sistem imun tubuh lakukan pemeriksaan
kesehatan anda secara berkala.
Bila merasakan beberapa gejala
yang sudah disebutkan diatas maka segeralah periksa ke dokter serta ikuti
program imunisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, karena pemerintah membuat
dan menjalankan program tentunya dengan tujuan baik dan melindungi warga
negaranya.
Dengan melakukan beberapa cara
untuk mencegah terjangkit dari penyakit difteri semoga bisa terhindar dari
penyakit tersebut. Semoga bermanfaat.