MediandaTerkini – Bagi Allah memberi anak di seorang wanita
diusia berapa pun itu sangat mudah,
Seperti kisah seorang wanita yang usia sudah di atas 70th ini
melahirkan seorang anak.
Sebagian besar anggota keluarganya mengira dia gila karena
telah berkata bahwa dia akan berusaha menempuh jalan yang “berbeda” untuk bisa
hamil dan memiliki anak kandungnya sendiri.
Biasanya, ini adalah pengumuman yang membahagiakan dari
seorang wanita yang ingin melahirkan anaknya sendiri ke dunia, namun
persoalannya adalah, yang mengatakan hal itu adalah Daljinder, seorang wanita,
yang telah berusia 70 tahun lebih
Luar biasanya adalah akhirnya dia berhasil menjadi seorang
Ibu, untuk pertama kalinya, di usia 72 tahun!
Daljinder dan suaminya, Mohinder Singh Gill, 79, telah
menikah selama 46 tahun, namun tidak pernah memiliki keberuntungan untuk
mengandung anak-anak di tahun-tahun awal mereka sebagai suami istri.
Pada usia 70 tahun Daljinder mencari saran medis dan mulai
menjalani perawatan terapi kesuburan. Ajaib! dia hamil setelah menjalani terapi
dua tahun! Bahkan, Daljinder juga memberi ASI kepada anaknya!
“Pada satu titik, dokter mengatakan kepada saya bahwa dia
belum pernah bertemu dengan wanita yang lebih keras kepala dari pada saya,
menghabiskan uang untuk semua perawatan itu. Tapi saya pikir keras kepala dan
ketekunan saya terbayar, karena hari ini, saya sungguh-sungguh adalah seorang
Ibu,” kata Daljinder.
Anak itu adalah laki-laki, dan diberi nama Arman.
“Saya khawatir saya akan mati saat anak saya tumbuh, tapi
Dr. Bishnoi meminta saya untuk bersikap positif dan lebih baik saya
berkonsentrasi untuk mendidik dan memberi anak saya, Arman, masa depan yang
cerah.”
Meski pada awalnya para dokter agak diam dan menolak
memberikan perawatan kesuburan karena usianya yang lanjut, dia tidak berhenti
bersikeras. Akhirnya, sifat keras kepalanya memberi dia hadiah yang paling
berharga – anaknya sendiri.
Meski pada awalnya para dokter agak diam dan menolak
memberikan perawatan kesuburan karena usianya yang lanjut, dia tidak berhenti
bersikeras. Akhirnya, sifat keras kepalanya memberi dia hadiah yang paling
berharga – anaknya sendiri.
Terkadang kita memang harus pantang menyerah dan agak bersikeras,
untuk bisa mencapai suatu tujuan, yang tampaknya cukup sulit. Selama itu tidak
merugikan orang lain, sepertinya tidak ada yang salah. Semoga kita bisa
mengambil hikmah dari kisah diatas.
Sumber: mamacerdas.co