MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini mungkin diantara kalian tidak sedikit yang melakukan hal ini. Berwudhu didalam
kamar mandi yang ada WA nya. Sebagaimana diketahui, sebelum berwudhu kita
dianjurkan melafalkan bismillah dan mengamalkan sunah lainnya: mencuci telapak
tangan, memasukkan air ke dalam hidung, dan kumur-kumur. Setelah berwudhu pun
terdapat beberapa kesunahan yang dianjurkan seperti membaca doa dan lain-lain.
Pada dasarnya tidak ada
larangan berwudhu di kamar mandi. Namun yang menjadi masalah adalah terkait
dengan pembacaan basmalah sebelum berwudhu di dalam kamar mandi yang ada
WC-nya. Karena membaca basmalah disyariatkan sebelum melakukan segala hal yang
penting (baik). “Tidak ada shalat bagi yang tidak ada wudhu. Tidak ada wudhu
bagi yang tidak membaca bismillah di dalamnya.” (HR. Abu Daud no. 101 dan Ibnu
Majah no. 399)
Sahabat medianda terkini para
ulama memakruhkan mengucapkan dzikir kepada Allah di kamar mandi atau di WC,
sebagai bentuk mengagungkan nama Allah, yang tidak selayaknya disebut di tempat
semacam ini. Imam An-Nawawi mengatakan: “Dimakruhkan berdzikir dan berbicara
ketika buang hajat. Baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, kecuali
karena keadaan terpaksa. Sampai sebagian ulama madzhab kami (syafi’iyah)
mengatakan: ‘Jika orang yang di dalam WC ini bersin maka tidak boleh membaca
hamdalah, tidak pula mendoakan orang yang bersin, tidak menjawab salam, tidak
menjawab adzan. Bahkan orang yang memberi salam kepada orang yang berada di WC
dianggap bertindak ceroboh, sehingga tidak berhak dijawab’.”
Namun seringnya dalam
masyarakat kebanyakan mereka tidak memiliki tempat khusus wudhu di dalam rumah.
Kalau mau wudhu, pasti mereka melakukannya di kamar mandi dan di situ biasanya
ada tempat buang hajat (toilet/wc). Padahal pada tempat itu tidak elok
melafalkan kalimat dzikir dan doa. Pada kondisi ini, manakah yang harus
diutamakan? Tetap membaca do’a dan bismillah demi mendapatkan kesunnahan wudhu’
atau meninggalkannya karena sedang berada di tempat yang dimakruhkan melafalkan
dzikir dan doa?
Jawaban dari pertanyaan ini
sudah dijelaskan oleh ulama terdahulu. Kumpulan pendapat mereka dapat ditemukan
dalam Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah. Ensiklopedia fikih tersebut menyebutkan: “Ibnu
‘Abidin mengatakan, andaikan seorang berwudhu di kamar kecil, apakah dianjurkan
baginya membaca bismillah dan kesunahan lainnya dari membaca do’a wudhu demi
menjaga kesunahan atau meninggalkannya mengingat tempatnya? Menurut Ibnu
‘Abidin, pendapat yang jelas adalah meninggalkan kesunahan karena kebanyakan
ulama lebih memprioritaskan larangan dari perintah. Hal ini sesuai dengan
pendapat ulama dari Madzhab Hanbali yang mengatakan bismillah wajib dalam
wudhu. Sementara tetap berdzikir di dalam hati tidak dimakruhkan dan menurut
ulama Madzhab Maliki dimakruhkan zikir di kamar kecil.”
Merujuk pada pendapat ini,
lebih baik tidak melafalkan bismillah dan do’a pada saat wudhu di kamar mandi.
Aturan ini berlaku bila di dalamnya terdapat tempat buang hajat. Ibn ‘Abidin
mengatakan, larangan melafalkan dzikir pada tempat kotor lebih jelas ketimbang
perintah umum melafalkan dzikir dan doa, khususnya pada saat wudhu. Hal ini
ditekankan guna menghormati kesucian kalimat dzikir dan doa. Meskipun
membacanya dimakruhkan, membatinkan dzikir dan doa di dalam hati tetap
diperbolehkan. Adapun terkait kesunahan berdo’a setelah wudhu, solusinya ialah
membacanya pada saat keluar dari kamar mandi.
Kesimpulan
Sahabat medianda terkini maka
bagi yang menganggap bacaan basmalah sebagai sunnah, boleh tidak dibaca jika
berwudhu di kamar kecil, terutama jika kamar kecilnya sangat kotor dan khawatir
ada najis. Namun, bagi mereka yang menganggap membaca basmalah adalah wajib
hukumnya, maka sebaiknya dibaca dengan sirr (di dalam hati), atau dibaca
sebelum masuk kamar mandi, atau kalau kamar mandinya bersih boleh juga dibaca
dengan suara jahr (terdengar). Lantas bagaimana dengan doa sesudah wudhu?
Sebaiknya dibaca di luar kamar mandi ketika sudah selesai wudhu. Jadi
kesimpulannya, boleh berwudhu di kamar mandi dengan ketentuan seperti di atas.
(nu
Bacaan
Doa Sesudah Wudhu
اَشْهَدُ اَنْ لآّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOHU
WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHUUWA ROSUULUHUU,
ALLOOHUMMAJ’ALNII MINAT TAWWAABIINA WAJ’ALNII MINAL MUTATHOHHIRIINA
Artinya : Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah,
jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari
golongan orang-orang yang bersuci (sholeh). Semoga bermanfaat.
curhatmuslimah.com