MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini mungkin anda pernah melihat beberapa para suami yang seperti disekitar
lingkungan anda. Dear…para suami, jangan hanya membiasakan diri menyuruh
istrimu berhijab tetapi kamu sendiri masih saja suka Genit dan Jelalatan
memandang wanita yang tak berhijab. Emang ada? Banyak, karena rata-rata
seseorang itu hanya bisa menyuruh kebaikan tetapi tak bisa untuk menjalankan.
Banyak laki-laki yang tidak
suka melihat aurat istrinya diumbar kesana kemari, tetapi ia masih suka
mengumbar pandangannya pada istri orang lain yang terbuka uaratnya.
Adil dong bang…jika kamu tidak
rela keindahan istrimu dilihat orang banyak dengan tatapan liar, maka begitu
pula dengan suami mereka yang telah kamu nikmati keindahannya.
Siapa suruh nggak berhijab? Hal
semacam ini tentu ada disalah satu pikiran para laki-laki, dan jika ingin salah
menyalahkan maka keduanya tentu salah, tetapi yang lebih salah itu para lelaki,
karena sudah jelas tahu dosa tapi masih saja dipelototi.
Tugas
Suami bukan Hanya Mengingatkan Istri Menutupi Auratnya, Tetapi Harus
Mengingatkan Diri Menutupi Pandangannya Dari Yang Tak Berhijab
Sahabat medianda terkini ingat,
tugas suami itu bukan hanya mengingatkan sang istri menutupi auratnya, tetapi
harus juga mengingatkan diri untuk menutupi pandangannya dari yang tak berhijab
ketika jauh dari istri.
Karena istrimu adalah
pakaianmu, dan begitu juga dengan dirimu, kamu adalah pakaian istrimu maka
hendaklah saling menutupi aib masing-masing. Karena hakekatnya sebuah pakaian
adalah menutupi pemiliknya dari fitnah-fitnah yang merugikan ataupun
menghinakan diri.
Saat
Kamu Menyuruh Istrimu Menjaga Kehormatannya, Maka Kamu Juga Harus Bisa Menjaga
Kehormatanmu
Maka saat kamu berani menyuruh
istrimu menjaga kehormatannya, tentu kamu juga harus bisa menjaga kehormatanmu.
Karena kehormtanmu adalah kehormatan istrimu, dan begitu juga sebaliknya
kehormatan istrimu adalah kehormatanmu, maka saling menjaga itu adalah lebih
mulia dari pada hanya sekedar saling menyuruh.
Saat
Kamu Mengingatkan Istrimu Untuk Tidak Melepas Hijab, Maka Kamu Juga Harus Bisa
Mengingatkan Diri Agar Tidak Melepas Pandanganmu
Saat dirimu mampu mengingatkan
istrimu untuk tidak melepas hijabnya, maka kamu juga harus mampu mengingatkan
dirimu agar tidak melepas pandangan kepada wanita-wanita yang terbiasa melepas
hijabnya.
Karena istrimu adalah sama
sepertimu, jika kamu marah saat melihat istrimu melepas hijab maka tentu
istrimu akan juga marah saat mengetahuimu suka melihat kemolekan wanita-wanita
yang tak berhijab.
Jika
Kamu Mampu Memperingati Istrimu Untuk Menjaga Tanggung Jawabnya, Maka Kamu
Harus Bisa Lebih Bertanggung Jawab Atas Dirimu
Ingatlah, jika kamu mampu
memperingati istrimu untuk selalu menjaga taggung jawabnya, maka kamu harusnya
lebih bisa bertanggung jawab atas dirimu. Karena istrimu akan bisa memahami
tanggung jawabnya, saat dirimu juga terbiasa memhami tanggung jawabmu.
Sahabat medianda terkini salah
satu tanggung jawab yang kerap dilupakan adalah ketika istri mengandung calon
buah hati.Karena dia memikirkan anak yang berada di dalam perutnya dan harus
ekstra hati-hati dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi apa-apa.
Anda sebagai suami harus mengerti dan memahaminya, pekerjaan berat yang setiap
harinya dikerjakan oleh istri kini harus dengan ikhlas dan lapang dada
dilakukan oleh suami.
Tentu saja semua ini untuk
menjaga kondisi kesehatan istri dan melindungi janin yang dikandung agar dapat
nyaman dan rileks untuk menjalaninya. Oleh karena itu, suami yang hebat adalah
suami yang memahami kondisi dan mau berbagi beban istri. Berikut kewajiban
suami pada saat istri mengandung.
Dirimu
Adalah Imam Bagi Istrimu, Maka Tegaslah Sebagai Imam Untuk Selalu Berbuat Adil
Dirimu adalah imam bagi
istrimu, kamulah yang bertugas mengarahkannya, menjaganya, dan menasehatinya
akan kebaikan. Lalu bagaimana jika kamu sendiri sebagai imampun tak bisa
memberi teladan yang baik bagi makmummu, tak bisakah kamu berfikir sejenak
untuk malu kepada Allah?
Tegaslah para lelaki kepada
posisimu yag sebagai panutan keluarga, tegaslah untuk selalu berbuat adil.
Jangan hanya adil ketika melaksanakan hakmu menasehati istrimu, tapi adil
pulalah dalam menunaikan hak-hak istrimu.
Para istri jangan sekali-kali
melupakan doa untuk suami Anda tercinta. Hal ini pun juga berlaku pada suami
yang saleh. Lakukanlah pula hal yang sama untuk selalu mendoakan istri agar
taat kepada Allah. Semua hati bisa jadi taat dengan izin Allah. Janganlah
bosan-bosan untuk banyak berdoa demi kebaikan suami meskipun ia sedang berada
pada jalan yang salah.
Semoga bermanfaat.