MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Apabila Anda tinggal di kota – kota besar , pasti sudah tidak heran
lagi dengan keberadaan lampu LED yang biasa dipasang di pinggir jalan atau
diihalaman rumah. LED merupakan kependekan dari Light Emitting Diodes, yakni
sebuah lampu hemat energi yang terbuat dari bahan semikonduktor, dan dapat
memancarkan cahaya monokromatik. Lampu LED mempunyai bermacam-macam warna dan
bentuk sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.
Saat ini, LED digadang-gadang
sebagai sumber cahaya masa depan. Pasalnya lampu LED tidak memancarkan panas
berlebihan, dan bisa menghemat energi listrik jauh lebih besar daripada lampu
tradisional.
Sahabat medianda terkini jika
dianilisiskan dalam porsentase, Pencahayaan lampu LED lebih hemat 85% dari
listrik lampu pijar,
Lampu LED lebih hemat 50% dari
listrik yang digunakan oleh lampu fluorescent. Lampu LED lebih hemat 50 % dari
energi yang digunakan oleh CFL, dan lebih hemat antara 20-30% dari energi yang
digunakan oleh lampu neon.
Sahabat medianda terkini selain
itu, lampu LED juga bisa bertahan 50 kali lebih lama dibandingkan lampu pijar.
Dalam pemakainnya, LED cenderung lebih awet dan tahan lama daripada lampu
pijar, lebih sederhana, dan tidak memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya.
Namun perlu untuk diketahui
sahabat medianda terkini, walaupun lampu LED dianggap bisa menghemat energi dan
mempunyai banyak keuntungan , lampu LED menyimpan bahaya khusus yang bisa
mengintai kesehatan Anda terutama pada kesehatan mata.
Menurut penelitian dari
American Medical Association (AMA) mengungkapkan jika penggunaan lampu LED
sebagai penerangan jalan itu memiliki suhu warna tertentu (Colour
Temperature/CT) yang ternyata bisa memicu kerusakan mata. American Medical
Association (AMA) merekomendasikan agar cahaya LED tidak lebih dari CT 3000
Kelvin, agar tidak merusak retina.
Cahaya lilin menghasilkan CT
sekitar 1800K, lampu pijar sekitar 2400K. sedangkan beberapa lampu LED yang
dipasang di seluruh negeri mempunyaiCT di atas 4000K.
Dengan suhu yang terlalu tinggi
pada LED ini menghasilkan panjang gelombang cahaya pada warna biru yang dapat
memicu kerusakan pigmen sel-sel epitel retina mata. American Medical
Association (AMA) juga sangat mewanti-wanti bagi negara yang berniat
menggunakan LED sebagai penerangan jalan, harap berkonsultasi terlebih dahulu
dengan ahlinya, dan sebisa mungkin harus mengurangi emisi cahayanya agar tidak
menyebabkan silau yang bisa membuat kesehatan mata warganya rusak parah.
Semoga bermanfaat.
Sumber:Inafeed