MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini muncul sebuah pertanyaan dari salah satu jamaah mengenai hal menutup
pintu. Apa ada yang seperti ini dalam ajaran islam? Ada yang bertanya,
"Pak Ustad, ada yang
bilang arwahnya orang yang meninggal masih di sekitar rumah sampai 40 hari.
Benarkah demikian"
Kematian yang merupakan
perpisahan antara ruh dari jasadnya pasti akan menemui setiap makhluk-Nya yang
berjiwa. Tidak seorang pun mampu menghindar atau lari darinya walau hanya
sekedar meminta untuk ditunda sesaat saja.
Kembali kepada pokok bahasan,
ada orang orang yang percaya jika sampai 40 hari sepeniggal
almarhum/almarhumah, maka ruh orang yang meninggal masih ada disekitar rumah...
Nah sahabat medianda terkini,
apa landasan hal ini?
Tahun 2013 lalu pada bulan
April, ada seorang dai muda yang meninggal hingga beritanya diblow up di media
massa.
Kebetulan sehari setelah sang
ustad meninggal ada disebuah media yang menceritakan bahwa ustadz tersebut
kembali kerumah menemui ibu dan keluarganya. Hal tersebut dinyatakan dengan
pernyataan ibunya ketika akan sholat tahajud anaknya yang sudah meninggal
menemui.
Hal tersebut dibuktikan dengan
parfum yang biasa dipake sang ustadz tiba tiba tercium diruangan tersebut
padahal tidak ada yang memakai parfum tersebut. Begitu menurut pengakuan
ibunya, pertanyaannya, apakah hal tersebut benar, bahwa orang sudah meninggal
bisa menemui orang yang masih hidup seperti cerita diatas, adakah dalil yang
bisa menerangkannya.
Mengutip eramuslim, kematian
merupakan perpindahan dari alam dunia menuju alam akherat, sebagaimana
diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan apabila berdiri dihadapan sebuah kuburan
maka ia pun menangis hingga membasahi jenggotnya.
Dia ditanya,”Apabila engkau
diingatkan tentang surga dan neraka engkau tidak menangis akan tetapi engkau
menangis karena (kuburan) ini.”
Dia pun menjawab,’Sesungguhnya
Rasulullah saw bersabda,’Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari
tempat-tempat akherat. Apabila dia selamat darinya maka keadaan setelahnya akan
lebih mudah baginya. Dan apabila dia tidak selamat darinya maka keadaan
setelahnya akan lebih berat darinya.” (HR. Tirmidzi)
Sahabat medianda terkini didalam
hadits lain yang diriwayatkan dari al Barro bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah saw
bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur—beliau menyebutkan
2 atau 3 kali—kemudian berkata,’Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila
akan berakhir (hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah
para malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa
kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata
memandang.
Kemudian datanglah malaikat
maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang
keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw
bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti tetesan air dari bibir orang yang
sedang minum maka dia (malaikat maut) pun mengambilnya.
Dan tatkala dia mengambilnya
maka para malaikat (yang lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau
hanya sesaat sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang
terdapat wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat
wangi permukaan bumi.
’Beliau saw berkata,’Mereka
kemudian naik (ke langit) dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka
melewati para malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’
Mereka menjawab,’Fulan bin
Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia’ sehingga
mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar dibukakan (pintu)
baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan mereka berpindahlah ke
langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,’
Tulislah kitab hamba-Ku ini di
‘illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungghnya darinyalah Aku ciptakan mereka
dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku mengeluarkan
mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh
itu pun dikembalikan ke jasadnya. Kemudian datanglah dua malaikat yang
mendudukannya dan bertanya kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku
Allah.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’
Keduanya bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia
menjawab,’Dia adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia
menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan
membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang
memanggil dari langit,
’Karena kebenaran hamba-Ku maka
hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah dengan pakaian dari
surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga.
’Beliau saw bersabda,’maka
terciumlah wanginya serta dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang.’
Beliau bersabda,’Datanglah
seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi
mengatakan,’Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.’ Orang
(yang beriman) itu mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan’ dia
menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu mengatakan,’Wahai Allah,
segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada keluarga dan hartaku.’
Beliau saw
bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila akan berakhir
(hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat
dari langit yang berwajah hitam dengan membawa kain dan merekapun duduk
disisinya sejauh mata memandang kemudian datang malaikat maut dan duduk
disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju
amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka
dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti duri yang dicabut dari kain yang basah
kemudian malaikat (maut) pun mengambilnya dan tatkala malaikat maut
mengambilnya maka mereka (malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di
tangannya walau sesaat sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan
bau bangkai busuk yang meyebar di permukaan bumi.
Mereka pun membawanya dan
tidaklah mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik
siapa ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang paling
buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di
langit dunia dan meminta untuk dibukakan (pintu) baginya maka tidaklah
dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak
akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk
surga hingga unta masuk ke lobang jarum.
Kemudian Allah
berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin di bumi yang paling rendah maka ruhnya
dilemparkan dengan satu lemparan. Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit
lalu disambar burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke
jasadnya dan datanglah dua malaikat mendudukannya seraya bertanya,”Siapa
Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a… aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa
agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki
yang diutus kepadamu ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar
seruan dari langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu
hamparann) dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu menuju neraka dan
terasalah panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh
kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki
yang berwajah buruk dengan pakaian yang bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah
kamu dihari yang buruk bagimu yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu
berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu yang penuh dengan kajahatan.’ Dia
menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’ Orang itu pun berkata,’Wahai Allah
janganlah engkau adakan kiamat.” (HR. Ahmad)
Didalam hadits tersebut
dijelaskan bahwa setiap manusia yang menemui kematian maka ruhnya akan dibawa
ke langit untuk kemudian dia mengetahui di mana tempat nya kelak apakah di
surga atau di neraka dan setelah itu dirinya akan dikembalikan ke bumi untuk
dipertemukan kembali dengan jasadnya di kuburnya.
Untuk kemudian mereka akan
mengalami fitnah kubur berupa pertanyaan yang berujung kepada nikmat atau adzab
kubur di alam barzakh hingga hari kiamat.
Jadi tidak ada nash yang
menjelaskan bahwa ruh (arwah) seorang yang meninggal masih berada di sekitar
rumah hingga empat puluh hari akan tetapi ruh itu akan kembali berada
dijasadnya di alam barzakh untuk mendapatkan nikmat atau siksa kubur hingga
hari kiamat.
Wallahu A’lam