MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini pacaran .... Nggak bosen rasanya kalau kita terus membahas perihal yang
satu ini, karena begitu banyak pendapat dan pandangan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kata "Pacaran" ... apalagi bagi para Remaja dan juga
Muda Mudi yang sedang dilanda cinta ... HEmmm. rasanya Dunia milik berdua (Yang
lain pada ngontrak) .
Ada pandangan yang mengatakan
bahwa Pacaran itu haram, ada juga yang mengatakan Pacaran itu boleh. Dan hal
itu sebenarnya Sah-sah saja untuk berpendapat mengenai Bagaimana Hukum pacaran
dalam Islam.
Kita memang tidak lagi hidup di
zaman Nabi. Namun, apakah akidah mengenal batas teritorial? Apakah Al Qur’an
mengenal kadaluwarsa? Kawan, mau sejauh manapun zaman berubah. Mau secanggih
apapun teknologi berkembang. Mau semanis apapun rayuan syaitan.
Pedoman kita tetaplah Al
Qur’an. Al Qur’an yang tanpa revisi,edisi,amandemen atau hasil karya dari
sejumlah pengarang. Termasuk yang satu ini,
"Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk." (Q.S. Al - Israa: 32) Kalau begitu, pertanyaan,
pada judulnya sudah terjawabkah?
Ya harusnya begitu... Namun,
masih ada yang tidak paham atau mungkin pura-pura tidak paham.
"Eh, saya pacaran kan cuma
status, tidak ngapa-ngapain kok, apalagi berbuat zina."
Memang benar kok, sebenarnya
pacaran itu bukan namanya yang salah. Tapi..yaa perbuatannya itu yang jelas
menjurus ke hal yang salah. Dalam KBBI, pacar artinya teman lawan jenis yang
tetap dan memiliki hubungan berdasarkan cinta kasih. Namun Pada nyatanya,
makhluk yang disebut ‘pacar’ oleh insan yang mengaku kekinian ini hanyalah hal
yang fana. Betul begitu?
Istilah "pacaran"
telah berkembang begitu hebat melebihi kapasitas hebat itu sendiri. Bahkan
beberapa oknum memperluas namanya menjadi misalnya; pacaran islami... Namun
apapun namanya, kemaksiatannya tetap terjadi. "Ah! kalau gak pacaran, saya
tersiksa dengan perasaan."
Wih... Dalem bener..
Kawan, kau bilang katanya tidak
bisa menyangkal masalah perasaan. Namun bagaimana dengan sangkalanmu terhadap
ketaatan? Relakah kau gadaikan ketaatanmu demi memuaskan asa yang semu? Pernah
pepatah mengatakan "Jangan terlalu menggunakan perasaan, dahulukanlah
ketaatan!"
Maknanya tidak lain ialah kita
mesti selalu dahulukanlah Allah, ALLAH IS THE FIRST OF OUR PRIORITY LIST !
Bersabarlah...
Tiada kata ayah-bunda selagi
akad belum terwacana
Tiada sapa cintaku-sayang
selagi mahar belum terbentang
Tiada panggil umi-abi selagi
"Sah" belum terbisik
Jadi, kata siapa pacaran haram?
Ya... Kata pedoman.
Tapi, sebenarnya.. pacaran
boleh kok. Asalkan...
Sudah halal alias menikah dan
sah secara agama.....
Sahabat medianda terkini semoga
bisa menjadi intropeksi diri masing-masing dan semoga bermanfaat.
Sumber:news-islampedia