MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini didunia ini tidak ada satu pun orang tua yang menginginkan masa depan
anaknya rusak. Namun tahukah anda bahwa secara tidak sadar dan tidak langsung
bahwa rusak atau tidaknya masa depan seorang anak adalah salah satunya penyebab
dari orang tuanya sendiri.
Pekerjaan apa yang paling
menantang sekaligus mulia di dunia? Beberapa orang mungkin berpikir bahwa
profesi seperti politisi atau pasukan pemadam kebakaran adalah jawaban yang
tepat. Namun, sebetulnya jawaban yang paling tepat adalah membesarkan anak.
Sahabat medianda terkini ada
saja tipe orang tua yang dinilai kurang baik cara mendidiknya, Simak
Penjelasannya
Menjadi orangtua tidak mudah.
Kita tidak dihadapi dengan tumpukan kertas atau benda mati lainnya, namun harus
membesarkan sesuatu yang memiliki nyawa.
Membesarkan bukan berarti
orangtua hanya sekedar berjalan melalui waktu bersama sampai sang anak tumbuh
dewasa dan siap untuk menjalani kehidupannya sendiri.
Membesarkannya berarti kedua
orangtua haru memastikan mereka memberikan kasih sayang, pelajaran, arahan,
bimbingan, kepedulian, keamanan dan hal-hal positif lainnya yang dapat membantu
sang anak menemukan kebahagiaan saat ia dewasa nanti.
Sahabat medianda terkini mereka
pun juga harus tetap membuat anak siap akan tantangan yang dihadapi saat mereka
beranjak dewasa. Memang tidak semua orangtua sempurna. Tetapi mereka harus
berusaha untuk memberikan sang anak hal-hal mendasar seperti kasih sayang dan
kepedulian.
Membesarkan dan mendidik anak
sangat penting lantaran semua itu memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam
proses pembentukan karakter mereka ke depannya dan juga untuk masa depan mereka
secara keseluruhan.
Namun, ada saja tipe orang tua
yang dinilai kurang baik cara mendidiknya. Berikut tipe orang tua yang cara
mendidik anaknya tergolong buruk, seperti dilansir dari islamidia.com:
1. Tipe Kompetitif
Anak kerap dipacu untuk selalu
juara satu, selalu aktif dalam sebuah kompetisi atau aktivitas di mana
kemenangan adalah tujuan akhir.
Ini berbahaya lantaran anak
bisa tumbuh menjadi sosok yang tidak mau mengalah, sering kecewa kalau tidak mendapatkan
yang ia mau dan cenderung akan banyak musuh dan susah punya teman.
2. Tipe Pemanja
Anak kerap dimanjakan dengan
kata dan perilaku manis, lalu diberikan hadiah tanpa dirinya harus melakukan
sesuatu yang signifikan terlebih dahulu.
Ini membahayakan anak karena
suatu hari dirinya akan kesusahan untuk bisa berjuang sendiri. Ia akan dihadapi
kesulitan bersosialisasi atau mengerjakan sesuatu karena apa pun selalu
didapatkannya dengan mudah saat masih kecil.
Sang anak juga akan lebih mudah
sakit hati karena selalu dibiasakan dengan kata dan perilaku manis yang mana
membuat mereka berpikir seakan tidak akan ada orang yang pernah menyakiti hati
mereka.
3. Tipe Acuh Tak Acuh
Anak kerap tidak dipedulikan.
Orangtua tidak tahu menahu soal teman-teman dalam pergaulannya atau pun nilai
ulangan hariannya.
Ini bisa berakibat fatal
seperti keterlibatan dalam dunia obat-obatan terlarang dan tingkah laku
kriminal lainnya.
4. Tipe Pemarah
Sahabat medianda terkini anak
kerap dimarahi bahkan untuk hal yang sepele. Suatu hari sang anak akan tumbuh
menjadi pemarah seperti orangtua mereka.
Ia akan sudah memiliki teman
dan akan sering terlibat dalam suatu perkelahian yang mana bisa membahayakan
hidupnya.
5. Tipe Protektif
Anak terlalu banyak mendapatkan
perhatian atau terlalu sering dipantau gerak geriknya. Anak biasanya juga tidak
diperbolehkan melakukan sesuatu atau mencoba sesuatu yang dianggap berbahaya.
Ke depannya, sang anak
berpotensi tumbuh menjadi sosok yang penakut, mudah alergi, perfeksionis dan
selalu merasa tidak aman.
6. Tipe Kasar
Anak kerap disakiti secara
fisik dan verbal. Ini sangat berbahaya untuk ke depannya lantaran anak bisa
tumbuh menjadi seseorang yang juga suka mengasari orang lain.
Semoga bermanfaat.